Saat ‘Critical Thinking’ Menjadi ‘Overthinking’

Saat ‘Critical Thinking’ Menjadi ‘Overthinking’

Category
Thinking
Writer
Date
Jun 2, 2024
Durasi Baca
 
Critical thinking yang berlebihan dapat menjadi masalah jika itu menyebabkan kita terjebak dalam "analysis paralysis" dan tidak mampu membuat keputusan atau take action.
 
Hal ini dapat terjadi karena kita terlalu fokus pada mencari tahu setiap detail kemungkinan, sehingga kita tidak mampu mengambil keputusan atau bertindak.
 
Berdasarkan Parkinson's Law,
 
pekerjaan akan membesar sesuai dengan waktu yang tersedia untuk menyelesaikannya.
 
Ini berarti bahwa jika kita memberikan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan sesuatu, kita akan mengeluarkan lebih banyak waktu dan usaha untuk menyelesaikannya.
 
Untuk menghindari "analysis paralysis" dan menjaga agar critical thinking tidak berlebihan, salah satu solusi yang bisa kamu lakukan adalah membuat deadline yang realistis. Deadline dapat membantu memberikan sense of urgency dan memfokuskan perhatian kita pada apa yang harus diselesaikan.
 
Selain itu, membatasi waktu yang tersedia untuk menyelesaikan sesuatu dapat membantu kita untuk tidak terlalu fokus pada setiap detail kemungkinan dan membuat keputusan dengan cepat.
 
Berikut adalah beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menghindari "analysis paralysis", seperti:
 
💡
Menentukan tujuan dan prioritas Membuat daftar tujuan dan prioritas akan membantu kamu untuk fokus pada apa yang sebenarnya penting dan membuat keputusan dengan cepat.
💡
Membatasi jumlah pilihan Mencari tahu terlalu banyak pilihan dapat menyebabkan kita tidak mampu membuat keputusan. Batasi jumlah pilihan yang kamu pertimbangkan untuk memudahkan proses pembuatan keputusan.
💡
Mengambil keputusan dengan cepat Jika kamu sudah memiliki cukup informasi untuk membuat keputusan, jangan terlalu lama untuk membuatnya. Berfikir terlalu lama hanya akan menyebabkan kita terjebak dalam "analysis paralysis".
💡
Mencari saran dari orang lain Jika kamu merasa terjebak dalam "analysis paralysis" dan tidak mampu membuat keputusan sendiri, cobalah untuk mencari saran dari orang lain yang mungkin memiliki perspektif yang berbeda. Ini dapat membantu kamu untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda dan menemukan solusi yang lebih baik. Kamu juga dapat mencari saran dari orang yang lebih berpengalaman atau ahli dalam bidang yang sesuai dengan masalah yang sedang kamu hadapi.
💡
Mencari informasi yang relevan Mencari terlalu banyak informasi yang tidak relevan hanya akan membuat kamu bingung dan tidak mampu membuat keputusan. Carilah informasi yang relevan dan fokus pada itu saja.
💡
Menghilangkan distraksi Distraksi dapat menyebabkan kamu kehilangan fokus dan menjadi tidak produktif. Usahakan untuk menghilangkan atau mengurangi distraksi seperti melakukan multitasking atau memeriksa ponsel terlalu sering.
💡
Menggunakan teknik pemecahan masalah Kamu dapat menggunakan teknik seperti mind mapping atau teknik 5W1H (What, Why, When, Who, Where, How) untuk memecahkan masalah dan membantu membuat keputusan.
💡
Mencari saran dari orang lain Jika kamu merasa terjebak dalam "analysis paralysis", cobalah untuk mencari saran dari orang lain yang mungkin memiliki perspektif yang berbeda. Ini dapat membantu kamu menemukan solusi yang lebih baik.
💡
Menerima bahwa tidak semua keputusan harus sempurna Kamu tidak perlu membuat keputusan yang sempurna setiap kali. Menerima bahwa tidak semua keputusan harus sempurna dapat membantu kamu untuk lebih cepat membuat keputusan dan tidak terjebak dalam "analysis paralysis".
💡
Melatih otak untuk membuat keputusan dengan cepat Kamu dapat melatih otakmu untuk membuat keputusan dengan cepat dengan berlatih membuat keputusan kecil setiap hari. Ini akan membantu otakmu terbiasa untuk membuat keputusan dengan cepat dan meminimalisir "analysis paralysis".
 
"Analysis paralysis" dapat menjadi masalah yang menghambat kemajuan dan produktivitas kita. Namun, dengan memahami penyebabnya dan mengikuti beberapa tips yang telah disebutkan di atas, kita dapat menghindari terjebak dalam "analysis paralysis" dan lebih cepat dan efektif dalam membuat keputusan.
 
Selain itu, kita juga harus menerima bahwa tidak semua keputusan harus sempurna dan terus berlatih untuk membuat keputusan dengan cepat agar otak kita terbiasa dan tidak mudah terjebak dalam "analysis paralysis".